Pembuktian Kasus Zina dengan Metode Modern

Fatwa Komite Tetap Riset Ilmiah dan Fatwa Kerajaan Saudi Arabia
Fatwa Nomor:3339

Pertanyaan  : Ketika empat orang saksi untuk membuktikan kasus perzinaan tidak ada dan akhirnya tindakan kriminal dibuktikan di persidangan berdasarkan kepada kesaksian biasa, hasil penyelidikan ahli kimia, dan ahli sidik jari serta keterangan saksi di tempat kejadian perkara (TKP). Jika demikian, maka apakah pihak yang menuduh itu terkena hukuman Qadzaf (tuduhan zina)? Tampaknya, ini adalah masalah tafsir bebas atas ayat terkait kasus ini.

Jawaban : Kasus perzinaan tidak boleh dibuktikan dengan hasil penyelidikan ahli kimia, ahli sidik jari, dan keterangan saksi di TKP karena semua itu hanya menunjukkan adanya percampuran, memancing tuduhan, memunculkan keraguan dalam diri, dan tidak bisa dijadikan bukti untuk menjatuhkan hukuman zina kepada pelakunya. Selain itu, cara-cara seperti itu juga tidak bisa dijadikan bukti untuk menjatuhkan hukuman Qadzaf kepada orang yang melemparkan tuduhan perzinaan kepada orang lain. Allah Ta'ala lebih tahu tentang hamba-Nya dan lebih sayang terhadap diri mereka daripada mereka sendiri. Oleh sebab itu, Allah tetap memberikan sanksi Qadzaf kepada orang-orang yang melemparkan tuduhan perzinaan kepada orang lain tanpa mendatangkan empat orang saksi. Allah Subahanu wa Ta'ala itu Maha Mengetahui dan Maha Bijaksana dalam syariat yang diturunkan-Nya. Jika memang ada cara lain untuk menolak hukuman Qadzaf, maka Allah Subhanahu wa Ta'ala tentu sudah menjelaskannya dalam Alquran atau wahyu yang disampaikan kepada Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam. Allah tidaklah pelupa. Orang yang mengenal syariat Allah dan hikmahnya dengan baik pasti sudah mengetahui efek hukuman Qadzaf dalam menanggulangi penyebaran zina, melindungi harga diri, dan menutup celah untuk tindakan asusila. Mengingat besarnya tingkat bahaya tindakan Qadzaf ini, maka Allah Subhanahu wa Ta'ala mewajibkan keberadaan minimal empat orang saksi yang melihat tindak perzinaan secara langsung. Dalam hal ini, Allah Maha Mengetahui dan Maha Bijaksana.

Komite Tetap Riset Ilmiah dan Fatwa

Anggota
Anggota
Wakil Ketua
Ketua
Abdullah bin Qu'ud
Abdullah bin Ghadyan
Abdurrazzaq Afifi
Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz

Sumber : Disini
Teks Asli :


س : في حالة عدم توفر أربعة شهود لإثبات تهمة الزنا، وثبتت الجريمة أمام المحكمة على أساس شهادة طبيعية، وتقرير فاحص كيماوي، وتقرير أخصائي في بصمات الأصابع، وشهادة ظرفية، هل يعاقب المتهم في هذه الحالة أيضًا بعقوبة القذف ؟ ويبدو أن هذه قضية تفسير حر للآية القرآنية المتعلقة.

ج : لا يصح إثبات جريمة الزنا بما ذكر من التقرير الفاحص الكيماوي، وتقرير أخصائي في بصمات الأصابع والشهادة الظرفية، فإن ذلك إنما يفيد اجتماعًا ومخالطة، ويثير التهمة، ويبعث ريبة في النفوس، ولا ينهض لإثبات الجريمة الموجبة للحد حتى يقام الحد على مرتكبيها، كما لا تنهض لدفع حد القذف عمن رمى المحصنين والمحصنات بجريمة الزنا، وإن الله تعالى أعلم بعباده، وأرحم بهم منهم بأنفسهم، ومع ذلك حكم بحد القذف على من قذف المحصنات، ولم يأت بأربعة شهداء، وهو سبحانه العليم الحكيم في تشريعه، ولو كان هناك ما يدفع حد القذف سوى ذلك لبينه سبحانه في كتابه، أو بالوحي إلى رسوله - صلى الله عليه وسلم - وما كان ربك نسيا، ولا يخفى على من له بصيرة بتشريع الله وحكمته، ما في حد القذف من القضاء على إشاعة الفواحش، وصيانة الأعراض وإغلاق أبواب الشحناء، وإنه لعظم الخطر في ذلك لم يكتف سبحانه بأقل من أربعة شهود عيان، وهو العليم الحكيم.

اللجنة الدائمة للبحوث العلمية والإفتاء
عضو
عضو
نائب الرئيس
الرئيس


Sٍumber :  Klik disini

Adapun  Syaikh Sholih Al-Fauzan Hafidzahullahu, beliau memiliki pendapat yang sama , metode modern seperti foto tidak bisa dijadikan dasar untuk hukuman Had  zina, akan tetapi bisa dijadikan petunjuk dan pelakunya dita'zir (dihukum selain hukum Had Zina)


Silahkan Dengarkan Fatwa Beliau

Tidak ada komentar:

Posting Komentar