HADITS KELIMA PULUH SATU
فقيه واحد أشد على الشيطان من ألف عابد
“”Seorang alim (faqih) lebih kuat bagi setan dibanding seribu ahli ibadah”
Diriwayatkan oleh At-Tirmidzi dan Ibnu Majah dari Ibnu Abbas secara Marfu’. Berkata Al-Allamah Al-Albani Rahimahullah dalam Dho’iful Jami’ (3991) : “(Hadits) Palsu”
HADITS KELIMA PULUH DUA
كان إذا أفطر قال " اللهم لك صمت وعلى رزقك أفطرت" "
“” Rasulullah Shalallahu ‘alahi wassallam apabila berbuka, mengucapkan doa : Ya Allah, Untukmu aku berpuasa dan diatas rejekimu aku berbuka”
Diriwayatkan oleh Ad-Daruquthni dan Ibnu Sunni dari Ibnu Abbas Rhadiyallahu’ anhuma dan Diriwayatkan oleh At-Thabrani dalam Al-Mu’jamus Shogir dari Anas Rhadiyallahu’ anhu. Keduanya lemah. (Al-Irwa’ul Ghalil no. 919 dengan ringkas)
HADITS KELIMA PULUH TIGA
كان النبي صلى الله عليه و سلم إذا دخل الخلاء وضع خاتمه
“Rasulullah Shalallahu ‘alahi wassallam apabila hendak masuk WC, beliau melepaskan cincinnya”
Diriwayatkan oleh Abu Dawud (19) dari Anas bin Malik. Al-Allamah Al-Albani Rahimahullah berkata : (Hadits) Mungkar. (Dho’if Sunan Abi Dawud No. 19)
HADITS KELIMA PULUH EMPAT
كان النبي صلى الله عليه و سلم إذا خرج من الخلاء قال " الحمد لله الذي أذهب عني الأذى وعافاني"
“
“Apabila Rasulullah Shalallahu ‘alahi wassallam keluar dari WC, beliau mengucapkan : “Puji Syukur kepada Allah yang telah membuang dariku kotoran dan telah memaafkanku”
Berkata Al-Allamah Al-Albani Rahimahullah : (Hadits) Lemah, Dikeluarkan oleh Ibnu Majah (1/129) dari Anas Rhadiyallahu’ anhu. (Al-Irwaul Ghalil No. 53 dengan ringkasan)
Datang hadits dari Aisyah yang dikeluarkan oleh At-Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ad-Darimi :
كان إذا خرج من الخلاء قال : غفرانك
“Apabila Rasulullah Shalallahu ‘alahi wassallam keluar dari wc beliau mengucapkan : “Hamba memohon ampunanmu Ya Allah”
Berkata Al-Allamah Al-Albani Rahimahullah Dalam Takhrij Al-Musykat (359) : ”Sanadnya Shahih”
HADITS KELIMA PULUH LIMA
كان رسول الله صلى الله عليه و سلم إذا رفع يديه في الدعاء لم يحطهما حتى يمسح بهما وجهه
“Apabila Rasulullah Shalallahu ‘alahi wassallam mengangkat tangannya dalam doa, maka tidaklah beliau menurunkannya sampai mengusapkan keduanya pada wajahnya”
Berkata Al-Allamah Al-Albani Rahimahullah : (Hadits) Lemah, Diriwayatkan oleh At-Tirmidzi (2/244) dan Ibnu Asakir dari Umar Rhadiyallahu’ anhu.
Datang pula dari hadits yang Dikeluarkan oleh As-Sa’ib bin Yazid dari ayahnya :
أن النبي صلى الله عليه و سلم كان إذا دعا فرفع يديه مسح وجهه بيديه
“Sesungguhnya Rasulullah Shalallahu ‘alahi wassallam apabila berdoa dan mengangkat tangannya, beliau mengusap wajahnya dengan keduanya”
Sanad hadits ini pun lemah, Datang pula dalam riwayat Ibnu Majah dari Ibnu Abbas Rhadiyallahu’ anhuma dari Nabi Shalallahu ‘alahi wassallam dengan lafadz yang memiliki makanya serupa. Hadits ini pun lemah juga.
Berkata Al-Allamah Al-Albani Rahimahullah (Secara makna) : Mengusap wajah setelah doa Qunut tidak ada yang shahih dari Rasulullah Shalallahu ‘alahi wassallam maupun dari para sahabatnya, maka perbuatan ini adalah bid’ah tanpa diragukan lagi. Adapun mengusap wajah di luar sholat setelah berdoa tidak memiliki Hujah kecuali Hadits Umar dan hadits Ibnu Abbas. Dan tidaklah benar pendapat yang mengatakan bahwa kedua riwayat ini saling menguatkan dengan yang lainnya disebabkan banyaknya jalur periwayatannya. Oleh sebab itu Imam An-Nanawi dalam Al-Majmu mengatakan dalam permasalahan ini : “Tidak disunnahkan”
(Nukilan dengan ringkas dari Al-Irwaul Ghalil no 433-434 dengan perubahan) Lihat pula Takhrij Al-Musykat No. 2245
HADITS KELIMA PULUH TUJUH
أن رسول الله صلى الله عليه و سلم كان إذا فرغ من طعامه قال " الحمد لله الذي أطعمنا وسقانا وجعلنا مسلمين
“Apabila Rasulullah Shalallahu ‘alahi wassallam selesai dari makannya beliau mengucapkan : “Segala puji bagi Allah yang telah memberi kami makan dan minum dan telah menjadikan kami sebagai muslim”
Diriwayatkan oleh At-Tirmidzi, Abu Dawud dan Ibnu Majah dari Abu Sa’id Al-Khudri.
Berkata Al-Allamah Al-Albani Rahimahullah : :”Sanadnya lemah” (Takhrij Al-Musykat no. 4204). Lihat juga Dho’iful Jami’ no. 4443
Hadits yang shahih datang dari Abu Ayyub Rhadiyallahu’ anhu, Dikeluarkan oleh Abu dawud :
كان رسول الله صلى الله عليه و سلم إذا أكل أو شرب قال " الحمد لله الذي أطعم وسقى وسوغه وجعل له مخرجا"
“Apabila Rasulullah Shalallahu ‘alahi wassallam selesai dari makan dan minum beliau mengucapkan “ Segala puji bagi Allah yang telah memberi makan dan minum, dan telah mengizinkannya (untuk dimakan) dan telah menjadikan jalan keluar”
Berkata Al-Allamah Al-Albani Rahimahullah : “(Hadits) Shahih” (Takhrij Al-Musykat no. 4207, Dishahihkan juga dalam Shahih Sunan Abi Dawud)
HADITS KELIMA PULUH DELAPAN
كان رسول الله - صلى الله عليه وسلم - يحب أن يفطر على ثلاث تمرات أو شيء لم تصبه النار
“ Rasulullah Shalallahu ‘alahi wassallam menyukai berbuka dengan 3 butir kurma atau sesuatu yang tidak disentuh api (tidak dimasak)”
Berkata Al-Allamah Al-Albani Rahimahullah : “(Hadits) sangat Lemah, Diriwayatkan oleh Al-Uqoili dalam Ad-Dhu’afa (hal. 251) dan Abu Ya’la dalam Musnadnya (1/163) dari Anas secara marfu’ (Silsilah Al-Ahadits Ad-Dhoi’fah No. 996 dengan ringkasasan.)
Datang riwayat dari Anas bin Malik yang Dikeluarkan oleh Imam Ahmad (3/164) :
كان رسول الله صلى الله عليه و سلم يفطر على رطبات قبل أن يصلي فإن لم تكن رطبات فعلى تمرات فإن لم تكن حسا حسوات من ماء
“Rasulullah Shalallahu ‘alahi wassallam berbuka dengan kurma muda sebelum beliau sholat maghrib, apabila tidak ada kurma muda, maka dengan kurma, apabila tidak ada kurma maka beliau meneguk beberapa tegukkan air.”
Hadits ini dihasankan oleh Al-Allamah Al-Albani Rahimahullah (Al-Irwaul Ghalil No. 922) . Datang dalam riwayat yang dikeluarkan oleh At-Tirmidzi (1/135) dengan lafadz “ Susu” sebagai pengganti lafadz “Kurma Muda” dan riwayat dengan lafadz ini (Susu) Syaadz atau Mungkar. (Al-Irwaul Ghalil No. 922 dengan ringkasan)
HADITS KELIMA PULUH SEMBILAN
ليسأل أحدكم ربه حجته كلها حتى يسأله شيع نعليه اذا انقطع
“Hendaklah diantara kalian memohon kepada Rabbnya di segala kebutuhannya, sampai-sampai dia memohon kepada Rabbnya ketika tali sandalnya putus”
Berkata Al-Allamah Al-Albani Rahimahullah : (Hadits) Lemah, Dikeluarkan oleh At-Tirmidzi (4/292) dan Ibnu Hibban (2402) dari Anas dari Rasulullah Shalallahu ‘alahi wassallam (Silsilah Al-Ahadits Ad-Dhoi’fah No. 1362 dengan ringkasan).
Datang dengan sanad yang Jayyid dan seluruh rawinya terpercaya dari Ucapan Aisyah Rhadiyallahu' anha bukan dari Hadits Rasulullah Shalallahu ‘alahi wassallam . (Silsilah Al-Ahadits Ad-Dhoi’fah No. 1363 )
HADITS KE ENAM PULUH
مَنْ أَدْرَكَ رَمَضَانَ، وَعَلَيْهِ مِنْ رَمَضَانَ شَىْءٌ لَمْ يَقْضِهِ لَمْ يُتَقَبَّلْ مِنْهُ، وَمَنْ صَامَ تَطَوُّعًا وَعَلَيْهِ مِنْ رَمَضَانَ شَىْءٌ لَمْ يَقْضِهِ، فَإِنَّهُ لاَ يُتَقَبَّلُ مِنْهُ حَتَّى يَصُومَهُ
“Barangsiapa yang menemui Ramadhan dan dia masih memiliki sesuatu (hutang) dari Ramadhan sebelumnya yang belum dia tunaikan maka tidak akan diterima darinya (amalannya). Dan barangsiapa yang berpuasa sunnah dan dia masih memiliki sesuatu (hutang) dari Ramadhan sebelumnya yang belum dia tunaikan maka sesungguhnya puasanya itu tidak akan diterima darinya sampai dia menunaikan (hutang) puasa Ramadhan.”
Berkata Al-Allamah Al-Albani Rahimahullah : (Hadits) Lemah, Dikeluarkan oleh Ahmad (2/352) dari Abu Hurairah dari Rasulullah Shalallahu ‘alahi wassallam (Silsilah Al-Ahadits Ad-Dhoi’fah No. 838 ddengan ringkasan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar